Monday, April 20, 2009

PKS Lebih sreg jadi In dependen di parlemen

PKS belum mengetuk palu akan menggalang koalisi dengan siapa. Namun partai dakwah ini mengaku lebih sreg menjadi independen ketimbang jadi partai oposisi atau pun partai pro pemerintah.

ADVERTISEMENT

"Bagi kami independen lebih enak. Tidak jadi oposisi tidak pro pemerintah,
sehingga kita lebih enak bertindak sesuai mandat rakyat," tutur politisi PKS Agus Purnomo.

Hal ini disampaikan Agus di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/4/2009) menanggapi ucapan SBY di Cikeas, kemarin (19/4/2009) yang mempersilakan partai-partai untuk tidak bekoalisi dengan Partai Demokrat.

Agus mengakui partainya banyak mengambil pelajaran selama 5 tahun menjadi
bagian koalisi partai pro pemerintahan yang mendukung SBY-JK. Dan selama itu, kata Agus, tak selamanya menguntungkan bagi PKS. Hal ini yang menurutnya menjadi pertimbangan PKS untuk tidak meneruskan koalisi dengan SBY seperti yang dilakukan PKS pada 2004 lalu.

Terkait hal itu, ia mencontohkan kebijakan kenaikan BBM yang dilakukan
pemerintahan SBY. Pada saat itu popularitas PKS di mata publik mencapai
angka 10 %. Namun karena PKS mendukung pemerintah dan kebijakan kenaikan harga BBM tersebut, popularitas PKS malah merosot di angka 5 %. Padahal, kata Agus, partainya tidak sedikit pun diajak bicara oleh PD terkait kenaikan BBM itu.

"Kita kena imbasnya. Gara-gara dukung BBM naik populartas kita menurun,"
ujar mantan Ketua DPW PKS DIY ini.

Karena itu, Agus meyakini partainya lebih nyaman jika menjadi independen
dan PKS tidak akan terbebani oleh koalisi. Bahkan, lanjut Agus, PKS siap jika keputusan untuk hengkang dari koalisi partai pro pemerintah menyebabkan partainya kehilangan kursi menteri di kabinet. "Kita siap itu," tandasny

No comments: